Kamis, 26 Januari 2012

berkorban untuk kesempatan

setelah melalui perjalanan cukup jauh, sekitar 100km dari rumah kakek yang ada di klaten, sampai di jogja dengan angin yang kencang dan matahari yang menyengat. satu minggu ini di lalui dengan banyak penantian yang tidak seperti biasanya, menanti nilai keluar dengan sangat lamanya setelah 2minggu mengalami perjuangan menjawab soal demi soal ujian, dilanjutkan menantik kesembuhan bagi keluarga gue yang sakit.


malam ini pikiran gue lagi gak tentu arahnya, bahkan niat mau nulis aja sempat menghilang, mungkin harus di temani kopi dulu ya. agak heran setelah beberapa kali berpikir apa yang sudah gue lakukan belakangan ini, apa yang sudah gue dapetin dari yang gue lakukan beberapa bulan dan hari terakhir, perkembangan mungkin selalu ada, tapi tidak ada hasil yang pasti dan harus kah itu membuat gue menyerah terhadap keadaan, entah malam ini gue gak kayak seperti biasanya, apa yang sebenarnya terjadi sama gue beberapa waktu terakhir yang gue lakuin.


setelah berpikir beberapa saat, gue harus menikmati sisanya walaupun dengan senyum sinis, banyak hal yang kita pelajari setiap saatnya, entah saat berbicara dengan orang lain atau memang membaca hal-hal baru. setiap hal yang terjadi juga bisa menjadikan pelajaran, terlebih itu kalau bisa menjadi sebuah pengalaman, gak akan sulit mengingatnya untuk menerapkan, cukup mempelajari keadaan yang terjadi saat itu.


beberapa hari ini pikiran juga gak jauh-jauh dari wanita, yah! emang dalam beberapa bulan terakhir wanita sudah membuat banyak perubahan terhadap cara berpikir gue saat ini. perubahan yang membuat gue banyak belajar dan terus belajar hingga saat ini. mereka unik, spesial dan penuh pengorbanan dalam hidupnya itu terlihat begitulah sosok ibu gue yang menjadi wanita yang paling gue sayangin.


tapi apa sebenernya masalahnya? gue gak bisa menjelaskannya dalam tulisan karena terlalu kusut di dalam otak ini, tapi gue mencoba mengaturnya perlahan-lahan kembali menjadi benang yang rapi dan jelas, yah! mungkin karena terlalu sering mengalami suatu hubungan yang tidak berkembang sebagai mana mestinya atau beberapa penolakan, di sini yang gue maksud bukan penolakan menjadi pacar, gak ada hubungannya sama pacar dan gue gak ngebahas soal itu karena belum merasa sebagai ahlinya dan layak untuk berbicara tentang hal itu.


buang-buang waktu! ini menjadi suatu moment yang menjadi pikiran dalam keseharian gue belakangan, kenapa begitu? karena wanita pastinya, kenapa mereka bisa membuang waktu gue? yap! karena gue gak mendapatkan timbal balik dari waktu yang gue berikan buat mereka hanya untuk sekedar ingin tau keadaan mereka, itu seharusnya wajar terjadi kalau ada pengorbanan, TAPI itu sudah telalu sering dan gue gak dapet apa pun bahkan kesempatan yang gue buat sudah sering di sia-siakan, itu yang membuat gue ngerasa membuang waktu gue dengan hal yang tidak sebanding dari apa yang gue berikan.


kenapa gue berpikir begitu? karena pada dasarnya untuk soal begini logika merupakan ibu dari hati yang masih polos, logika memberikan peringatan kepada hati layaknya sang ibu yang khawatir anaknya menjadi sia-sia akan pengorbanannya.


mungkin gue benar-benar membutuhkan liburan yang tidak gue menikmatinya sendiri, walaupun sendiri juga menyenangkan, tapi apa salahnya menyenangkan orang lain yang mau meluangkan waktunya bersama kita, siapa pun kamu, gue hargai itu :)


kesempatan bisa di ciptakan, tapi tak akan berarti jika tak di lakukan
-galiehsaga-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar