Selasa, 10 Januari 2017

sidestory

Hi readers,
Lama gak ada postingan baru ya diblog gue, maafkan jika kalian menanti (memangnya ada yang menanti? Hehe). Dari beberapa waktu yang berlalu hingga melewati batas tahun, ya sekarang sudah tahun 2017 dan padahal hanya berselang beberapa bulan yang menurut gue waktu sudah berlalu masih dirasa kurang untuk mengikhlaskan hal yang tidak ada faedahnya saat itu. Meskipun begitu, hal-hal yang gue lalui selalu mengajarkan hal-hal baru untuk menjadikan gue yang lebih kuat dan lebih mampu jika hal-hal seperti itu akan terulang sekali lagi.

...

Semua berawal ketika kamu berfikir bahwa kamu adalah orang yang mengambil peranan dalam cerita, merasa seperti tokoh utama dalam sebuah kisah yang sedang berjalan. Kamu menikmati semua alur cerita yang dibungkus sedemikian rupa dengan segala momentum kebahagiaan dan menjadikannya layak kamu anggap sebagai bagian dari memori yang indah.

Dengan sebuah kesungguhan kamu memainkan peran itu, kesungguhanmu memainkan peran itu meyakinkan bahwa kamulah pemeran utamanya. Semua cerita mengalir dengan indahnya menuju sebuah muara yang tak tau entah kemana, kamu menikmatinya. Kamu dengan sangat yakin ini akan menjadi kisah terindah karena kamulah bintang utamanya, tak kamu baca lagi naskah-naskah dari pengalamanmu yang lalu dan terus memainkan peran itu.

Ketika semua mulai terasa indah dalam perananmu, kamu mulai terlarut dalam kisah-kisahmu sendiri tanpa tahu sesungguhnya kisah apa yang sebenarnya sedang berjalan ini. Hanya dengan sebuah adegan dari lawan peranmu kisah-kisahmu yang terasa indah itu berubah menjadi yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya, kamu rasa semua akan mengalir dengan tenangnya dan tiba-tiba ada air terjun kamu jatuh kebawahnya begitu saja.

Tanpa tiba-tiba kamu hanya menjadi bagian dari kisah indah lawan peranmu, dengan memunculkan pemeran utama sesungguhnya. Kamu bertanya, “siapa saya selama ini, bukankah ini kisah saya? Kenapa muncul seseorang yang mengambil peran saya?” tak terdengar suara yang sekiranya akan menjawab tanya itu. Dan akhirnya kamu sadar bahwa inilah kisah sesungguhnya, kisah indah yang bukan kamu pemeran utamanya.

Menjadi pemeran dari kisah indah semu, kisah indah dari cerita yang lain dan tanpa kamu sebagai bintangnya. Kamu sadar bahwa ini bukan kisah indah teruntukku, kamu hanyalah perantara dari kisah indah lain yang diperankan pemeran lain sebagai bintangnya. Akhirnya tak ada kisah indah yang kamu perankan, tidak satupun ada peran yang bisa kamu mainkan dalam kisah indah milik pemeran lain. Kamu terabaikan, terlupakan dan tak termasuk sebagai yang pernah berperan.

...

                Selama beberapa waktu ini gue mencoba kembali melakukan kembali hal-hal yang lebih berfaedah yang sempet gue tinggalin, gue balik lagi olahraga dan kembali rajin ke gym padahal sebelumnya hanya melakukan hal-hal yang entah ada baiknya atau tidak malahan ngebuat badan gue lebih gak karuan dilihatnya. Ya tentunya olahraga juga baik buat ngebalikin fokus gue yang gak karuan dibuatnya, ngebalikin fisik gue dan otomatis ngembaliin konsentrasi gue. Alhamdulillah fisik gue sudah kembali seperti sedia kala sehingga gue siap berjuang untuk hal-hal yang lebih pantas dipertarungkan.

                Sambil ngembaliin fisik dengan olahraga, gue ngebalikin fokus sambil bercengkrama dengan kawan baru gue. Fujifilm X-M1 adalah kawan baru gue, yang nemenin gue menikmati indahnya ciptaan Allah melalui sudut pandang lensa. Sambil belajar kembali gimana caranya motret gue saat ini lebih memilih momen daripada kualitas gambar yang diambil, tapi semoga nantinya kualitas foto gue jadi lebih baik dengan momen yang lebih spesial terciptakan.

                Sebenernya tulisan ini agak memaksakan, karena gue mencoba mengalihkan kekesalan dan berakhir pada karya tulis. It’s better-lah daripada terus-terus mikirin orang yang bikin kesel, gak juga dia yang bikin kesel lagi mikirin gue kan. Segini ajalah yang mau gue ceritain, karena masih awal tahun harusnya selalu memberikan motivasi untuk merevolusi diri. Maka awal tahun ini akan mengantarkan gue pada pintu-pintu dengan kisah yang baru dan semoga pintu-pintu yang hanya bikin kesal tanpa ada faedahnya tidak akan terbuka lagi, selamanya.


"bila bukan menjadi senjamu, bisakah aku menjadi sambutmu"
-galiehsaga-