Jumat, 02 September 2016

come back is real!

Bismillah hirrohman nirrohim..

Istilah come back is real itu pasti lekat banget sama anak Dota, dan gue bisa dikatakan sebagai salah satu alumni dari permainan ini. Terkadang masih sempat gue memainkannya untuk selingan di sela-sela istirahat jam kerja, ya itupun karena ajakan para sesepuh yang selalu membujuk ketika mereka kekurangan pemain. Dota itu sendiri bisa dimainkan sendiri dalam mode Ai, tapi karena kondisinya dikantor mereka lebih memilih main 3v3 atau 5v5. makanya untuk menggenapkan gue sering diajak main, karena game ini juga mengajarkan gue banyak hal yang ternyata bisa diimplementasikan dalam kehidupan. Seingat gue, dulu sekali game ini sempat gue bahas sedikit dalam tulisan diblog ini bertahun yang lalu.

Yang pengen gue bahas disini bukan game tadi, melainkan istilah yang tertulis pertama kali dipostingan ini. Ya, come back is real ada apa dengan itu? Dengan spotify dan setengah gelas kopi sachet gue yang tersisa. Gue coba terjemahkan apa yang ada dikepala ini tentang come back is real versi gue.

Come back memiliki arti kembali sedangkan real memiliki arti nyata atau kenyataan, comeback is real disini gue artikan sebagai kembali itu adalah kenyataan. Kembali yang seperti apa? Kenyataan yang seperti apa?

Kembali, banyak hal yang bisa terjadi untuk sebuah kata ini. Banyak hal juga yang menyebabkan kata ini memiliki arti, salah satunya gue saat ini, saat tulisan ini dibuat dan akhirnya bisa beredar di dunia. Terdengar lebay, tapi memang begitulah situasinya. Kenapa? Karena saat ini gue sendiri masih bertanya-tanya, apa yang menyebabkan gue kembali ke dunia tulis? Kenapa gue mengisi blog gue lagi sejak terakhir tulisan gue beredar pada menjelang akhir tahun 2013? KENAPA??? Setelah ini sepertinya akan muncul lagi dan lagi pertanyaan kenapa di tulisan gue kali ini.

Kenapa setelah sekian lama gue menulis lagi? Kenapa nulisnya juga tengah malam seperti ini? Ya, harusnya beberapa jam lalu gue sudah memulai. tertunda karena twitter gue sedang maintenance secukupnya faktor sudah lama gak di jamah pemiliknya, dan akhirnya gue bisa fokus menulis walau tengah malam setelah twitter gue sebagaimana mestinya. Terus terang saja, ada beberapa hal yang menjadi motivasi untuk menulis kembali. Dialah seseorang yang menunjukkan dunianya melalui tulisan pada blognya, dia juga yang hari ini menghiraukan ajakan sekaligun mengubah situasi gue sebagai unknown person menjadi difficult level person. Entahlah, biar saja toh sudah terjadi. Jika akan diperbaiki biarkan seperti bagaimana Yang Maha Kuasa memberikan kesempatanNYA. Cukup membahas seseorang itu, gue sendiri sebenarnya sebelum malam ini juga sering memaksakan untuk menyisakan banyak waktu sekaligus menumpukan catatan yang bisa gue jadikan bahan untuk tulisan dalam blog. Yang harusnya sejak lama banyak tulisan beredar, kecuali yang satiuini. Kenapa tulisan yang ini tercipta tanpa rencana?

Ketika gue mau menulis ini dan membahasnya disini, kata kembali ini sendiri merupakan kegelisahan tersendiri yang mungkin malam ini gue paksakan untuk mengutarakan. Gue kembali menulis, apakah gue kembali merasa kesepian? Sejauh tulisan gue beredar, tulisan gue selalu tercipta dari rasa sepi, sepi yang menggerogoti hati yang memaksa untuk berbagi melalui lincahnya jemari. Gue sadari ada tulisan yang tercipta saat gue memiliki pasangan saat itu (baca mantan), keadaannya juga sama. Bersama pasangan tidak menjamin kesepian tidak akan menghampiri, hanya saja banyak cara untuk mencari ketenangan dalam sepi dan buat gue menulis adalah vaksinnya. Setiap kata yang tertulis malam ini mewakili kesepian gue, entah dari sepi yang seperti apa. Apakah setelah semua ini gue kembali merasa kesepian? Dan akhirnya membuat sepi menjadi gelisah, kegelisahan akan hal-hal yang terlalu terperinci dalam pikiran memaksakan untuk mencari penawarnya. Kegelisaan yang memaksa untuk menulis seketika berubah menyenangkan, bahkan jika setelah menulis bisa membawa pembaca merasakan perasaan penulis itu merupakan hal yang luar biasa. Karena tulisan yang tercipta juga tercurahkan kepada mereka yang membaca, gue rasa semua penulis selalu bertujuan untuk itu.

Kenapa akhirnya gue merasa gelisah, setelah sekian tahun gue lalui tanpa harus menulis di blog. Ya gue sendiri sih baru sadar beberapa hari ini, alasan-alasan terdahulu mengapa gue nulis di blog. Itu juga membawa gue akhirnya kembali menulis. Kegelisahan yang terjadi sebenarnya juga selalu terjaga konsultasinya kepada Yang Maha Kuasa, tapi tetap saja menulis juga membantu gue dalam proses penyembuhannya. Wait, apa gelisah itu sejenis penyakit???

Banyak orang yang menolak untuk tidak kembali, dengan berbagai macam alasan diri sendiri pada situasi yang mereka jalani menyebabkan kembali bukanlah situasi atau pilihan yang harus dijalani. Lantas, kenapa gue kembali menulis malam ini? Mungkin benar jika ini termasuk dalam kategori situasi, apakah juga termasuk pilihan? Mungkin iya, karena dengan menulis di blog gue memilih penawar gue sendiri. Yang sebelum-sebelumnya terbukti mampu menjadi penawar suatu keadaan gue, entah saat ini atau nanti setelahnya pasti terjawab.

Ketika gue kembali menulis, dengan sendirinya gue merasakan kegembiraan dalam suasana reuni saat masih aktif menulis. Mungkin juga karena kondisinya yang berbeda, dulu mahasiswa yang emang suka begadang sedangkan sekarang pekerja yang hanya saat weekend bisa begadang. Tetap saja memori-memori itu membantu memecah alur cerita karena cengar-cengir sendiri seakan-akan gue kembali pada masa itu. Setelah cukup panjang jari menerjemahkan isi hati, gue bisa senyum sendiri pada paragraf ini dan segera disudahi saja tulisan ini. Haha kenapa nih gue? =))

Kenyataannya, tidak semua orang yang dapat kembali dapat pula menerima kenyataan pada posisi dia dikembalikan. Ketika gue menuliskan come back is real gue sendiri sadar bahwa kenyataannya sekarang gue nulis lagi. Kembali menulis setelah sekian tahun terlewati, dengan tidak juga rasanya ingin kembali. Kembali sendiri merupakan sebuah pilihan, apakah kamu akan kembali begitu saja atau dengan segala persiapan. Karena untuk kembali, berarti kamu akan mengalami beberapa hal-hal atau situasi yang pernah kamu alami. Entah saat kamu kembali nanti, itu akan terasa seperti sebelumnya ataukah akan berubah dan tidak ada sama sekali persamaannya.

Yap, sekian dulu yang pengen gue tulis. Tulisan kali ini juga merupakan sedikit sindirian diri dan bagi yang merasakan.

Siapkah kamu untuk kembali? Pastikan tidak melihat kebawah saat kamu sudah berada diposisi yang kamu cukupkan untuk kembali.

                                                       The Script - Man On a Wire.mp3



Who would have thought I'd see you with someone else?
Who would have thought that I'd be in such a mess?

Now you know, now you know

I'm just a man on a wire

But I walk that line
I try to keep my senses
Make it to the oher side
I know the consequences and
I feel like I'm walkin' on a tight road